Bawang putih dan Bawang merah
(seting tempat sebuah desa)
Jaman dahulu kala di
sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang
gadis remaja yang cantik dan baik hati ia bernama bawang putih.
Bawang putih:Ayah ,ibu andaikan aku
menjadi anak yatim piatu bagaimanakah nasibku?
Ayah: Gak usah mikir begitu
Nak.nasibmu ditangan Tuhan
Ibu:iya nak ibu juga selalu
mendoakan nasibmu lebih baik dari sekarang
Bawang putih : Terima kasih Ayah Ibu
doamu akan selalu kuingat
(setting tempat dirumah)
Bawang merah mengitip
bawang putih dan merasa iri melihat kebahagian bawang putih bersama ayah dan
ibunya dan menceritakan kepada ibu bawang merah
Bawang merah: Bu enak ya bu menjadi
bawang putih mereka sangat bahagia mempunyai ayah nggak seperti aku
Ibu: Kamu juga bisa kok mempunyai
ayah seperti bawang putih
Bawang merah: Maksud ibu
Ibu: Ibu punya rencana besok kamu
kerumah bawang putih , ibu akan bingkin makanan untuk ibu bawang putih
Bawang merah: Emang ibu mau apa
,nanti juga kamu akan tau
(rumah bawang putih)
Bawang merah pergi
kerumah bawang putih dan memberikan bubur ayam kepada ibu bawang putih dan
tanpa diketahui bawang putih dan sejek itu ibu bawang putih menderita sakit
yang tanpa sembuh-sembuh dan sampai akhirnya meninggal
Bawang putih: mengapa ibu nggak
sembuh-sembuh,sakit apa bu.(sambil meneteskan air mata)
Ibu : ananda jangan kwatir kan masih
ada ayah yang selalu sayang dan menjagamu
Ayah : iya nak ayah juga sayang sama
kamu jangan menangis terus kamu harus tetap berdoa agar ibu cepat sembuh
(tak berapa lama ibu
bawang putih meninggal dunia)
bawang putih: Ibu mengapa engkau
meninggalkan aku,aku takut ibu (sambil menangis)
ayah : Sudahlah nak ibu sudah
bahagia disana ,relakan ibu nak ayah sambil memeluk anaknya dan mencoba
menghibur hati anaknya
bawang putih :Ibu…ibu kenapa
tinggalkan aku ( sambil menangis tersedu-sedu)
iya ayah kenapa ibu
tega yah sama kita.
Ayah: Mungkin ini sudah takdir Tuhan
(di sebuah desa)
Di desa itu tinggal
pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang
putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih
sambil membawa makanan untuknya dan berpura-pura iba kepada bawang putih.
Bawang merah : Iya bawang putih jangan
menangis terus apa yang dikatakan ayah benar ibumu sudah bahagia dialam baka sana
Bawang putih: Tapi aku sedih sudah
tidak mempunyai ibu(sambil menangis tersedu-sedu)
Bawang merah:Iya bawang putih aku
kan selalu menjadi sahbatmu(sambil tersenyum)
Bawang putih: Apa benar bawang merah
kau mau menjadi sahabatku?
Ibu :(sambil memeluk bawang putih dan bawang
merah)
Benar nak bawang merah akan menjadi
sahabatmu dalam suka maupun duka
(rumah)
Hari-hari telah
berlalu kesedihan pun masih di rasakan bawang putih dan ayahnya
Bawang putih; (Melamun)sambil
berkata ibu mengapa pergi meninggalkan aku.aku sangat rindu ibu
Ayah: Nak kenapa kamu menangis
(memegang pundak bawang putih)
Bawang putih:Aku teringat ibu yah
dan mengapa ibu cepat sekali meninggalkan kita
Ayah: Sudah nak jangan terus
menangis.nanti ibumu juga akan sedih di
sana.ibu pasti sudah tenang bersama malaikat-malaikat Tuhan di sana
Bawang putih:Tapi aku jadi nggak punya
ibu yah(menangis)
Ayah:Nah bagaimana kalau ayah
mencari ibu lagi,biar kamu nggak kesepian lagi dan kamu mempunyai ibu
Bawang putih:(berseri-seri)tapi
siapa yang mau menjadi ibuku yah?
Ayah:Hmmmm….bagaimana kalau ibu
bawang merah saja.kan bawang merah juga baik sama kamu dan kamu bisa menjadi
saudara
Bawang putih:Yah emangnya bawang
merah mau menjadi saudaraku dan ibunya bawang merah mau menjadi ibuku
Ayah:Ya kita nanti akan tanya pada
ibu bawang merah dan bawang merah
(dirumah bawang merah)
Dan ayah bawang putih dan bawang putih
bertamu kerumah bawang merah
Ayah:Permisi…..permisi
Ibu: mari silahkan masuk,Bawang
merah cepat kesini lihat nih sapa yang datang
Bawang merah :Oh bawang putih
silahkan duduk
(ruang tamu)
Ibu: Maaf tumben kesini,ada apa ya
Ayah:Begini loh kedatangan saya yang
pertama mau bersilaturahmi dan yang kedua kalau tidak keberatan saya mau
bertanya kepada bawang merah
Ibu: Loh ada apa nih,apa bawang
merah punya salah ,kalau punya saya sebagai ibunya minta maaf
Ayah:Oh tidak sama sekali justru
tujuan saya kesini ingin bertanya pada bawang merah ,apakah bawang merah
bersedia menjadi saudara bawang putih
Ibu: Lah maksud bapak gimana?
Ayah:Maksud saya bawang merah
menjadi saudara bawang putih dan ibu menjadi ibu bawang putih.
Ibu:(Gembira)maksud bapak,
Ayah: bawang merah menjadi saudara
bawang putih dan ibu menjadi ibu bawang putih
Ibu:Yah saya bersedia menerima
tawaran bapak itu
(Rumah bawang putih)
Tak lama kemudian
mereka menikah.dan mulailah kelihatan sifat asli mereka apalagi bawang merah
tau bahwa bawang putih lebih cantik apalagi setelah tau bahwa bawang putih
mempunyai teman seorang pangeran yang
sangat tampan dan kaya.
Bawang merah: Wah ada pangeran yang
tampan,ah pasti pangeran itu mencari aku?(sambil menatap wajah pangeran dan
melamun)
Pangeran: Permisi….Permisi
Bawang merah: Oh pangeran yang
tampan mau mencari siapa pasti mencari aku orang yang tercantik di desa ini
Pangeran: Maaf bisa bertemu bawang
putih
Bawang merah: (sambil Muka marah dan
kesal) maaf tadi mencari siapa ya saya kurang jelas pasti mencari saya kan
Pangeran: Tidak saya kemari mencari
bawang putih
Bawang merah : Pasti saya salah
mendengar kan.pasti mencari bawang merah bukan bawang putih
(Di depan rumah)
Pada saat itu bawang
putih lewat didepan pangeran,tetapi bawang putih tidak tau kalau tamu itu
adalah pangeran,dan ketika itu juga pangeran mengejar bawang putih ketika
bawang putih hendak mencuci pakaian disungai
Pangeran: Bawang putih tunggu
aku.aku adalah pangeran yang selama ini mencari kamu
Bawang putih: Apa betul kamu adalah
pangeran?
Pangeran:Iya bawang putih aku
pangeran, kamu kemana saja selama ini?(sambil memegang tangan bawang putih)
Bawang putih: Pangeran aku senang
pangeran sudah kembali
Pangeran: Iya bawang putih aku
berjanji akan menjagamu selamanya
(didalam rumah)
Bawang merah mengitip
apa yang dilakukan Pangeran dan Bawang putih.dan dari situlah Bawang merah semakin
benci .dan melaporkan semua itu kepada ibunya
Bawang merah:(sambil bermuka
marah)Sialan lagi-lagi bawang putih
lebih beruntung daripada aku (sambil berjalan menemui ibunya)Ibu
kenapa kita selalu sial dan lagi-lagi bawang putih yang lebih beruntung .Kenapa
bu bukan aku?
Ibu : Ya nggak mungkinlah nak masa
pangeran suka sama bawang putih kan kamu lebih cantik dari bawang putih
Bawang merah: Benar juga ya bu bagaimana
kalau kita sikirkan bawang putih saja?
Ibu: Benar juga ya nak.kalau kita
sikirkan bawang putih otomatis kamu yang akan mendapatkan pangeran
Dan mereka pun
merencanakan sesuatu agar dapat menyikirkan bawang putih.bawang merah dan
ibunya menemukan ide untuk menyuruh bawang putih mencuci pakaian yang cukup
banyak sehingga selendangnya atau salah satu pakaiannya hangut terbawa air dan
tanpa diketahui bawang putih.
Bawang merah: Darimana saja kamu
lama sekali (sambil memeriska semua pakaian yang ditugakan bawang merah ternyata salah satu selendangnya ada
yang hilang sehingga bawang putih dimarahi oleh bawang merah dan ibunya)
Bawang putih :Maaf saya habis
mencuci pakaian
Bawang merah :Bohong bu ,pasti kamu
pergi dengan pangeran itu
Bawang putih:Tidak bawang merah aku
benar-benar mencuci pakaian
Bawang merah :Buktinya selendangku
kurang satu yang berwarna orange,pokoknya kamu harus mencari(sambil memegang
rambut bawang putih)
Ibu: Iya pokoknya kamu
harus mencari selendang itu sampai ketemu(sambil mendorong bawang putih)
(Disungai)
Akhirnya bawang putih
mencari selendang itu . dalam perjalananan ia bertemu dengan paman yang sedang
memandikan hewan peliharaannya
Bawang putih : Permisi paman,apakah
paman tau selendangku yang hangut di sungai ini yang berwarna orange
Paman : Namamu siapa Nak?
Bawang putih : Namaku bawang putih
Paman
Paman : Oh bawang putih paman tidak
tau selendang itu,coba kamu tanyakan sama nenek yang sedang mencuci pakaian
Bawang putih:Baik paman terima kasih
(disungai)
Bawang putih pun menemui
nenek yang sedang mencuci pakaian
Bawang putih : Nek mau Tanya apakah
nenek tau selendangku yang hangut di sungai ini
Nenek 1 : Nak,nama kamu siapa ?
Bawang putih: Namaku bawang putih
nek
Nenek:Maaf nak nenek nggak tau,coba
kamu tanya kepada nenek yang ada disebelah sana
(di sungai)
Menyusuri jalan yang
sama pula,ketika itu juga bawang putih menemui nenek yang sedang duduk
Bawang putih: Maaf nek apa nenek tau
selendangku yang berwarna orange yang hangut disungai
Nenek 2: Kapan hangutnya nak?
Bawang putih: Tadi pagi nek
Nenek: Oh kalau kamu ingin bertemu
dengan seladangmu mari ikut nenek (nenek sambil mengandeng tangan bawang putih)
(dirumah nenek)
Bawang putih sangat
senang karena sebentar lagi ia akan segera menemukan selendangnya
Nenek: Bawang putih kalau kamu ingin
menemukan seledangmu yang telah hilang itu
dan kamu harus bisa untuk tidak tidur malam ini
Bawang putih: Ya nek aku bersedia
Kemudian nenek itu
meninggalkan bawang putih seorang diri ,hari pun berganti malam
Bawang putih: Aduh ngantuk
sekali,tapi aku tidak boleh tidur aku harus menemukan selendangku yang telah hilang itu.(sambil berjalan
modar-madir dilihatnya sebuah alat tenun tanpa disadari bawang putih
mengerjakan tenun itu,tanpa terasa pagi menjelang bawang putih pun dapat
menyelesaikan selendang yang sangat bagus dan indah)
Keesokkan harinya
bawang putih menemui nenek tersebut dan memberikan selendangnya yang telah
dibuat tadi malam
Nenek : Bawang putih nenek sangat
senang karena kamu bisa menyelesaikan selendang yang sangat bagus dan nenek tau
kalau tadi malam kamu pasti tidak tidur dan sebagai hadiahnya nenek memberikan
selendang yang kamu cari dan sebagai tanda terima kasih nenek kepada bawang
putih . nenek akan memberikan hadiah kepada kamu dan disana ada tiga buah
semangka silahkan kamu pilih hadiah yang kamu sukai
Bawang putih: Tidak usah nek saya
sudah senang karena selendangku telah kembali
Nenek itu tetap
menyuruh bawang putih mengambil salah satu buah yang ada di situ
Bawang putih : Ya sudah nenek bawang
putih mengambil semangka yang kecil saja
Nenek : Kenapa kamu mengambil buah
yang kecil nak?
Bawang putih: Buah ini sudah lebih
dari cukup nek,terima kasih banyak nek
Nenek : Ya sama-sama nak mari nenek
antar kamu pulang
(Dan ternyata Paman,Nenek 1,Nenek 2
adalah seorang bidadari)
Dirumah bawang putih)
Setelah sampai
dirumah.bawang putih sudah disambut oleh bawang merah dan ibunya dengan marah
Bawang merah: Darimana saja kamu
(sambil menarik-menarik tangan bawang putih)
Ibu : iya darimana saja kamu lama
sekali mencari selendangnya.Ayo jawab jangan cuma diam aja?
Bawang putih: (sambil menangis)aku
habis mencari selendangannya bawang merah
Bawang merah: Bohong kamu pasti
habis bermain,buktinya kamu membawa buah semangka (sambil mengambil semangka
itu dari tangan bawang putih
Bawang Putih : Jangan ini milikku
Bawang merah : (tetap merebut
semangka itu)sehingga tak sengaja semangka itu jatuh dan terbelahlah menjadi
dua dan didalamnya ternyata berisi perhiasan yang indah dan cukup
banyak(semuannya terkejut)
Ibu:Darimana kamu mendapat semangka
ini,cepat ceritakan
Dan ibu bawang merah
menyuruh bawang putih menceritakan asal semangka itu dan bawang putih pun
menceritakannya mulai dari awal sampai akhir.dan ibu bawang merah menyuruh
bawang merah menghanyutkan salah satu selendang miliknya dan pura-purra
mencarinya
Ibu : Bawang merah kamu kan lebih
cantik daripada bawang putih .bagaimana kalau kamu pura-pura mencari selendang
yang hangut disungai
Bawang merah: Kenapa harus bawang
merah.kan perhiasan bawang putih sudah kita miliki
Ibu : Bodoh sekali kamu maksud ibu
biar kita tambah kaya dan mempunyai banyak perhiasan. Apa kamu tidak mau kalau kita mempunyai banyak perhiasan?
Bawang merah: Benar juga ya bu
,bawang merah pasti bisa seperti bawang putih dan bawang merah akan membawa semangka
yang lebih besar bu
Disungai
Keesokkan harinya
bawang merah pergi untuk mencuci pakaian dan membawa selenndang yang akan
dihangutkan setelah hangut bawang merah mencari selendang itu seperti yang
dilakukan oleh bawang putih dan menemui nenek yang ada di bawah pohon
Bawang merah: (sambil menangis)nenek
apa nenek tau selendangku yang hangut?
Nenek : Kalau kamu ingin bertemu
selendangmu mari kamu ikut nenek kerumah
(Dirumah nenek)
Sampai dirumah
nenek.seperti yang dikatakan bawang putih.kalau kamu ingin bertemu selendangmu
kamu malam ini kamu jangan tidur.kemudian nenek itu meninggalkan bawang merah.
Bawang merah : aduh ngantuk sekali
ya (sambil mondar-mandir) tetapi bawang merah malah tidur tanpa menghiraukan
adanya alat tenun disana
Keesokkan harinya
bawang merah menemui nenek
tersebut
Bawang merah:Mana selandangku nek?
Nenek: Nak ini selendangmu
Bawang merah : Oh ya nek , terima
kasih Nenek mana hadiah buat aku
Nenek: Kamu mau hadiah juga
.silahkan kamu pilih salah satu buah yang ada disana
Bawang merah: baik nek aku mengambil
buah yang sangat besar (sambil berjalan dan mengambil buah itu)Nenek aku
sudah memilih buah ini
Nenek: Ya sudah nenek akan antar
kamu pulang
Dirumah
Bawang merah sangat
senang sampai dirumah dan bawang merah langsung menemui ibunya
Bawang merah: Ibu aku sudah pulang
(wajah berseri-seri)dan ini semangkanya
Ibu: (ibu sangat senang menyambut
bawanng merah).bagaimana bawang merah kamu sudah mendapatkan semangkanya
Bawang merah: Sudah bu,dan ini
semangkannya
Ibu : Wah besar sekali bawang merah
pasti perhiasannya banyak .ayo kita buka semangkanya (ternyata semangka itu
bukan berisi perhiasan tetapi malah berisi ular dan kalajengking yang berjumlah
sangat banyak dan ular itu langsung mengigit bawang merah dan ibunya seketika
itu.)
(dirumah)
Pada saat kejadian
belangsung pangeran pun segera datang sehingga bawang putih tidak tergigit ular
dan kalajengking tersebut (sambil mengajak bawang putih keluar rumah)
Itulah kisah dari
orang yang serakah dan bawang putih hidup bahagia dengan pangeran
Sekian dan terima kasih sudah
membaca.